PRODUKSI RATA-RATA VANILI TEKNOLOGI BIO-FOB

Di bawah ini produksi rata-rata vanili dengan aplikasi bio-fob hingga tahun ke-10. Data ini diperoleh dari observasi di pertanaman petani.

VANILI SEHAT DENGAN TEKNOLOGI BIO-FOB


Beginilah kondisi tanaman vanili yang mendapatkan aplikasi teknologi bio-fob. Tanaman tersebut, bebas penyakit, segar, pertumbuhannya cepat. Gambar vanili ini diambil kebun petani di Bali yang menerapkan teknologi Bio-Fob.

TENTANG VANILI ORGANIK

Vanili organik merupakan suatu produk yang dihasilkan dari budidaya pertanian yang dilakukan tanpa aplikasi pupuk ataupun obat-obatan kimia. Di mana nantinya untuk menguji keorganikan produk tersebut maka akan dilakukan pemeriksaan lapangan dan tahap sertifikasi sebagai legalitas keorganikan produk dimaksud.

Produk organik mulai dicari oleh para konsumen seiring adanya kesadaran akan bahaya residu pupuk ataupun obat kimia pertanian bagi kesehatan manusia yang terdapat pada produk konsumsi sehari-hari (Kesehatan). Disamping itu, akibat yang dihasilkan dari penggunaan pupuk ataupun obat kimia secara terus menerus di mana ternyata dapat merusak struktur tanah juga menjadi penyebab mulai beralihnya budidaya pertanian ke arah menghasilkan produk organik (Kelestarian Alam & Lingkungan).

Panili Organik milik Bapak Agus Ramada menggunakan teknologi Bio-Fob

Memang tidaklah mudah untuk beralih ke arah budidaya pertanian secara organik, hal ini khususnya berlaku di suatu lahan pertanian yang awalnya sangat bergantung pada pupuk ataupun obat-obatan kimia. Dampak awal yang akan terasa adalah menurunnya hasil produksi pertanian akibat recovery kerusakan struktur tanah yang telah terjadi sebelumnya. Namun seiring berjalannya waktu maka hasil produksi pertanian akan meningkat kembali.

Kendala Budidaya Vanili Organik
Sebuah jurnal menarik yang berjudul The Natural Vanilla Markets with special attention for the Organic segment menjelaskan bahwa budidaya tanaman Vanili secara organik belum dikembangkan secara optimal pada saat ini. Padahal dalam kenyataannya jenis tanaman berjuluk si Emas Hijau ini tidaklah teramat sulit untuk dibudidayakan secara organik (Tanpa Pupuk & Obat-Obatan Kimia).

Di Indonesia pun adalah belum banyak petani yang mengembangkan tanaman Vanili secara organik. Mereka umumnya masih menggunakan pestisida kimia ketika tanaman mereka terkena serangan ulat ataupun serangga, di mana sebenarnya penggunaan ramuan tanaman sebagai pestisida organik adalah dapat digunakan untuk mengatasi hal ini bilamana petani mau untuk memulainya.

Kerawanan dalam pengembangan budidaya tanaman ini sebenarnya adalah hanya pada penyakit busuk batang yang rentan menyerang tanaman pada usia kurang dari 1,5 tahun. Namun kerawanan ini pun sebenarnya sudah dapat di atasi dengan penanaman bibit yang bersumber dari tanaman bebas penyakit busuk batang dan melakukan budidaya tanaman Vanili secara baik dan benar agar terhindar dari penyakit tersebut. Disamping itu, Teknologi Organik guna mengatasi serangan penyakit busuk batang bisa menggunakan Bio FOB & Bio TRIBA .

Tidaklah mudah dalam memperoleh Bibit Tanaman Vanili yang terbebas dari Penyakit Busuk Batang. Namun sudah semakin mudah cara dalam menangani Kerawanan Penyakit Busuk Batang dengan melakukan Budidaya Tanaman Vanili secara baik dan benar.

Penerapan budidaya tanaman Vanili secara organik dilakukan dengan memanfaatkan Pupuk Organik yang dihasilkan dari Kotoran Domba dengan Teknologi Bio TRIBA sebagai Bio Komposer, hasilnya tidak hanya saja akan menyuburkan tanah dan tanaman akan tetapi meminimalkan resiko berkembangbiaknya bibit jamur penyebab penyakit busuk batang. Semoga Bermanfaat!

Dikutip dari Organic Indonesian Vanilla

PROTOKOL APLIKASI BioTRIBA PADA TANAMAN SAWIT



Bio-triba terbukti terbukti efektif meningkatkan pertambahan tunas serta ketahanan terhadap penyakit pada pembibitan sawit. Serta dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawit dan produktivitas sawit pada pertanaman. Bio-triba meningkatkan antibodi tanaman terhadap penyakit serta meningkatkan efektivitas tanaman dalam penyerapan hara.

Aplikasi Bio-triba pada Pembibitan
1. Rendam biji sawit sebelum dikecambahkan dalam larutan BioTRIBA selama 5 – 10 menit dengan konsentrasi 20% ( 20 ml/l)

2. Untuk mencegah timbulnya penyakit pada bibit maka Lahan untuk pesemaian disiram dengan BioTRIBA dengan konsentrasi 10% (10 ml/l)

3. Untuk pemeliharan dalam polibag dianjurkan menggunakan kompos (bisa kompos cangkang sawit, dll) yang telah dicampur dengan BioTRIBA dengan dosis 0,5 - 1 kg/polibag setiap 4 bulan. (1 TON KOMPOS + 3 BioTRIBA konsentrasi 10 – 50 ml/l)

Penggunaan Bio-triba pada Pertanaman
Untuk membantu optimalisasi penyerapan hara maka dianjurkan aplikasi Bio~TRIBA pada pada pangkal batang setiap 6 bulan sekali dan dilaksanakan 1 bulan setelah pemupukan dengan konsentrasi 10% (10ml/l)

Untuk membantu stabilizasi hara dan mikroorganisme bermanfaat dalam rizosfera/perakaran tanaman, dianjurkan agar dibantu dengan pemberiaan kompos (bisa kompos cangkang sawit, dll) yang telah dicampur dengan Bio~TRIBA dengan dosis 2 – 3 kg/tanaman/tahun

BIO-FOB DAN ORGANO-TRIBA COCOK UNTUK TANAMAN HIAS


Kabar baik bagi pencinta tanaman hias. Ternyata bio-fob dan organo-triba juga cocok digunakan untuk pemeliharaan tanaman hias. Hal ini dibuktikan oleh seorang hobis, sebut saja Bapak Budiman, di Bogor, yang mencoba menggunakan paket teknologi tersebut untuk tanaman koleksinya.

Menurut sang hobis penggunaan bio-fob dan organo-triba terbukti mempercepat munculnya tunas baru, dan meningkatkan pertumbuhan daun. Hal ini terlihat pada tanaman aglonemanya. Setelah diberikan bio-fob dan organo triba daunnya rimbun, warnanya semakin cerah dan mengkilap. Sehingga ia tidak perlu lagi membeli semir daun.

Disamping itu untuk tanaman bunga-bungaan, bio-fob dan organo-triba telah membuat tanamannya berbunga lebih lama. " Koleksi saya terlihat sangat indah karena tanaman jadi rajin berbunga setelah diberi bio-fob dan organo-triba", ungkapnya.

"Disamping itu, tanaman juga menjadi semakin resisten terhadap serangan busuk akar dan penyakit akibat jamur yang sering menyerang tanaman hias", tambahnya.



Bio-fob dan organo-triba dapat diterapkan untuk berbagai jenis tanaman hias seperti Aglaonema, Adenium, Anthurium, Caladium, Euphorbia, Pachypodium, dsb. Penggunaan bio-fob bisa dilakukan pada waktu pembibitan atau ketika tanaman dewasa. Sedangkan organo-triba digunakan sebagai penganti kompos yang bisa juga berfungsi sebagai bio-pestisida.

Pak Budimanpun juga dengan senang hati membagikan pengalamannya kepada hobis lainnya. "Banyak pengunjung kebun koleksi saya yang bertanya-tanya mengapa tanaman saya terlihat sehat, asri dan cantik?. Tentu saya jawab, itu karena keajaiban bio-fob dan organo-triba. Dan kemudian sayapun menyarankan mereka untuk mencoba", ungkapnya.

Dan beberapa teman-temannya juga sudah menerapkan dan membuktikan keefektifan paket bio-fob dan organo-triba. "Menurut mereka, penggunaan bio-triba dan organotriba murah meriah tapi manfaatnya nyata", tambahnya.

Jadi, apakah Anda juga ingin mencoba?