Kaltim Tampilkan Produksi Bibit Lada Sehat (Lada BioFOB)


SAMARINDA – vivaborneo.com, Satu dari tiga karya wirausaha Kaltim yang akan ditampilkan pada ajang Pekan Nasional (Penas) XIII Petani – Nelayan, 18 – 23 Juni 2011 adalah produksi bibit lada sehat dengan teknologi Bio-FOB. Keunggulan pembibitan lada sehat dengan teknologi Bio-FOB yang dikembangkan Edy Rosman, petani lada asal Kecamatan Samboja ini memiliki sejumlah keunggulan antaralain adalah penghematan materi perbanyakan atau menghasilkan bibit lebih banyak sampai 400 persen, dengan cukup satu ruas berdaun satu konvensional 5 – 7 ruas.

“Keunggulan utama dari bibit lada sehat ini adalah bebas dan toleran terhadap patogen busuk pangkal batang (BPB) dan patogen-patogen lainnya,” kata Edy Rosman, petani lada asal Kecamatan Samboja yang akan menampilkan produknya pada ajang Penas XIII.

Patogen adalah sejenis agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Patogen merupakan agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan multiselular.

Di tanaman lada, patogen ini biasanya menyerang seluruh bagian tanaman mulai dari pembibitan sampai dewasa. Bahaya terbesar adalah ketika patogen ini menyerang pangkal batang atau dikenal dengan BPB.

Budidaya dengan bibit lada sehat tehnologi Bio-FOB ini telah terbukti memiliki ketahanan terhadap resiko bahaya dari serangan patogen tersebut.

Keunggulan lain seperti diutarakan Edy Rosman adalah teknik produksi yang sangat sederhana, bisa dipersiapkan dengan cepat dan biaya produksi yang lebih murah dibanding teknologi lain.

Mikroorganisme yang digunakan pun asli Indonesia dan tidak patogenik pada tanaman baik di laboratorium mapun di lapangan.

“Keunggulan lainnya adalah bibit lada organik yang dihasilkan bebas residu bahan kimia,” ungkap Edy Rosman.

Sebelumnya, seperti disampaikan Kepala Dinas Perkebunan Kaltim HM Nurdin, saat ini Kaltim tengah membangkitkan semangat masyarakat untuk kembali menanam lada. Pada era lalu, Kaltim bahkan sudah cukup dikenal dengan produksi ladanya.

Nurdin bahkan berharap agar Gerakan Nasional (Gernas) Lada dapat kembali dibangkitkan secara nasional bertepatan dengan digelarnya Penas XIII Petani – Nelayan di Kaltim.

Produsen lada utama untuk wilayah Indonesia saat ini adalah Lampung untuk lada hitam dan Bangka Belitung dan Kalimantan Timur untuk lada putih. Di Kaltim, sentra perkebunan lada berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, Berau dan Penajam Paser Utara (PPU). (vb/sam)

BIBIT BIO-FOB

Bibit atau benih merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam usaha tani tanaman pertanian,perkebunan dan hortikultura. Beberapa patogen berbahaya seperti Fusarium, Phytopthora, Phytium, Sclerotium dapat terbawa melalui bibit/benih yang digunakan.

Untuk memperoleh benih bermutu yaitu bebas dan toleran penyakit maka formula BioFOB adalah solusinya. Penggunaan formula telah berhasil dilakukan pada beberapa tanaman seperti cabe, tomat, padi, lada,vanili, tembakau dan nilam.

Bio-FOB, adalah formula dengan bahan aktif (b.a) spora Fusarium oxysporum non patogenik (Fo. NP). Untuk aplikasi dilapangan telah disiapkan 4 macam formula yang sudah dipaten pada Ditjen HAKI

Formula BioFOB digunakan untuk memproduksi bibit sehat dan toleran terhadap penyakit tertentu. Hasil penelitian dapat diketahui manfaat formula BioFOB pada tanaman antara lain:

  1. Menginduksi/meningkatkan ketahanan tanaman terhadap infeksi patogen penyakit terutama yang disebabkan oleh cendawan.
  2. Menyeleksi bibit yang telah terinfeksi oleh patogen, sehingga mencegah peluang patogen penyakit terbawa kelapanan.
  3. Menghasilkan bibit yang bermutu dan bebas patogen penyakit.Merangsang pertumbuhan dan masa produktivitas tanaman akan lebih lama dibanding cara konvensional.