Madagaskar adalah penghasil utama vanili dunia dan mensuplay 50 – 60% kebutuhan industry vanilla dunia setiap tahunnya, sedang Indonesia hanya menduduki urutan kedua mensupplay 15 – 25%.
Beberapa pemberitaan dari internet menjelaskan bahwa sejak tahun 2008 pertanaman vanili di Madagaskar terserang penyakit jamur yang sangat serius. Pemerintah Madagaskar menjelaskan bahwa telah menyerang sekitar 80% pertanaman vanili di Sambava dan Andapa merupakan pusat pertanaman vanili di Negara itu.
Artinya bahwa produksi Madagaskar akan turun drastis dalam beberapa tahun kedepan. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh petani vanili di Indonesia untuk mengambil alih dan mensupply kebutuhan dunia paling kurang sekitar 50%.
Di Indonesia penyakit vanili yang disebut Busuk batang vanili (BBV) juga pernah menghancurkan tanaman vanili di Jawa Tengah, Bali, Sumatra Utara, Jawa Timur dan daerah penghasil vanili lainnya. BBV disebabkan oleh Jamur Fusarium oxysporum , f.sp.vanillae yang bertahan dalam tanah selama 10 tahun, menyerang seluruh bagian tanaman pada semua tingkat umur, menular melalaui stek batang.
Selama beberapa tahun terahir ini peneliti vanili di Indonesia telah menghasilkan beberapa teknologi untuk mengatasi penyakit BBV. Salah satu diantaranya adalah teknologi BioFOB yang menggunakan pendekatan budidaya organic (ramah lingkungan).
Paket teknologi itu telah dikomersialkan melalui CV.Meori Agro yaitu; bibit vanili BioFOB, OrganoTRIBA, BioTRIBA dan Mitol 20EC. Sehingga masalah penyakit vanili di Indonesia sudah tersedia paket teknologinya bagi petani.