Ia coba menggunakan Bio-TRIBA dengan cara disempot. Ia tetap menggunakan NPK dan Urea seluruhnya namun hanya sebanyak 2 kuintal .
Dan hasilnya cukup mengembirakan. Ia mendapati anakan menjadi lebih banyak sekitar 30 anakan. Sedangkan jika tanpa perlakuan (Bio-TRIBA) , sekitar 20 anakan.
Pada pertanaman tidak dijumpai adanya serangan hama tikus. Berbeda ketika ia melakukan penanaman tanpa perlakuan.

Tanaman terlihat lebih tinggi, rapat dan kekar / tidak rebah. Dan hasil panen sementara dengan luas 5 m x 5 m adalah 31 kg basah atau diperkirakan bisa mencapai 12,400 ton gabah basah/ha.
Hal ini sungguh mengejutkan baginya. Berdasarkan pengakuannya baru kali ini ia melihat sebuah manfaat luar biasa dari penggunaan formula tambahan selain pupuk.
Namun yang sungguhnya mengherankan, bagaimana penggunaan Bio-TRIBA bisa mengurangi penggunaan pupuk namun hasil produksinya bisa lebih tinggi. JIka tanpa perlakuan ia membutuhkan pupuk NPK dan urea sebanyak 3 kuintal. Tentu ini adalah salah satu keunggulan formula yang mengandung mikroorganisme tersebut.
Oleh sebab itu pengalaman Bapak H. Endang membuktikan Bio-TRIBA secara handal bisa diaplikasikan pada tanaman padi. Selain bisa menghemat pupuk, mempercepat pertumbuhan juga dapat meningkatkan produksi.