Balittro lewat berbagai penelitian berhasil menemukan bibit vanili bebas dari gangguan penyakit busuk batang yang selama ini menyerang tanaman bernilai ekonomis tinggi itu di
"Bibit BIO-FOB yang dihasilkan diinduksi dengan Fo.NP menunjukkan efektivitas Fo.NP menghasilkan bibit yang bebas penyakit dari hama penyakit," kata Dr Ir Mesak Tambe, peneliti dari Balittro di Denpasar, Senin.
Upaya mempercepat pengembangan tanaman vanili oleh Dinas Perkebunan Propinsi Bali, ia mengatakan, pengembangan vanili selain menggunakan bibit unggul juga melakukan pengendalian hama terpadu.
"Upaya tersebut menerapkan teknologi lain, yakni bio-fungisida Bio--TRIBA mengandung agen hayati Bacillus dan Trichoderma merupakan musuh alamiah penyakit hama busuk batang," katanya di hadapan sejumlah petani yang datang dari delapan kabupaten di Bali.
Fungisida nabati mengandung eugenol yang diisolasi dari tanaman cengkeh toksik terhadap beberapa patogen termasuk penyakit busuk batang. "Dengan menggunakan tiga komponen tersebut serangan penyakit busuk batang pada tanaman vanili dapat dihindari," ujar Mesak Tombe seraya menambahkan vanili merupakan salah satu tanaman rempah penghasil devisa. Indonesia mempunyai potensi untuk mengembangkan tanaman yang bernilai ekonomis.
Namun dalam pengembangan tersebut menghadapi kendala utama, yakni penyakit busuk batang. Dengan ditemukannya bibit vanili bebas penyakit busuk batang diharapkan petani kembali bergairah mengembangkan tanaman untuk dijadikan komoditas ekspor.
Dalam mengatasi hama penyakit petani tidak lagi tergantung dengan pestisida sintetis. Penggunaan komponen teknologi ramah lingkungan sekaligus dapat meningkatkan mutu karena menghasilkan produk vanili organik yang bebas dari residu pestisida, ujar Mesak Penanaman vanili. (sumber: Pikiran Rakyat, 2004)