BUDIDAYA DAYA KENTANG DENGAN APLIKASI BIO FOB


Umbi bibit berasal dari umbi berbobot 30-50 gram, umur 150-180nhari, tidak cacat dan variatas unggul. Pilih umbi berukuran sedang, memiliki 3-5 mata tunas dan hanya sampai generasi keempat saja. Setelah tunas + 2 cm, siap tanam.

Bila bibit dibeli (usahakan bibit yang bersertifikat), berat anatara 30-45 gram dengan 3-5 mata tunas. Penanaman dapat dilakukan tanpa/ dengan pembelahan. Pemotongan umbi dilakukan menjadi 2-4 potong menurut mata tunas yang ada. Sebelum tanam umbi direndam dulu menggunakan BioFOB EC selama 20 – 30 menit.

BioFOB EC di larutkan dalam aguad/air mineral sebanyak 25 - 30 ml/liter kemudian dibiarkan selama 2 jam sebelum digunakan. Larutan tersebut selanjutnya dapat digunakan selama 4 jam atau 5 – 6 kali perendaman

Lahan dibajak sedalam 30-40 cm dan biarkan selama 2 minggu sebrelum dibuat bedengan dengan lebar 70 cm (1 jalur tanaman)/ 140 cm (2 jalur tanaman), tinggi 30 cm dan buat saluran pembuangan air sedalam 50 cm dan lebar 50 cm. Sebanyak 100- 200kg pupuk OrganoTRIBA ditebarkan merata pada areal 1000 m2 atau 1 – 2 ton/ha

Teknik Penanaman
Untuk pemupukan dasar diberikan pupuk anorganik berupa urea (200 kg/ha), SP 36 (200 kg/ha), dan KCI (75 kg/ha). Kemudian siramkan Biodekomposer BioTRIBA yang telah dicampur air secukupnya secara merata di atas bedengan, dosis 2 – 3 liter/ha.

Hasil akan lebih bagus jika menggunakan pupuk hayati BioTRIBA BT2 dengan dosis 2 – 3 liter/ha. Penyiraman BioTRIBA B1 dilakukan sebelum pemberin pupuk kandang.

Berikan pupuk kandang 5-6 ton/ha (dicampur tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam) satu minggu sebelum tanam.

Jarak tanam tergantung varietas, 80 cm x 40 cm atau 70 x 30 cm dengan kebutuhan bibit + 1300 – 1700 kg/ha (bobot umbi 30-45 gr). Waktu tanam diakhir musim hujan (April- Juni).

Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh/ tumbuhnya jelek dilakukan 15 hari semenjak tumbuh.

Penyiangan dilakukan minimal dua kali selama masa penanaman 2-3 hari sebelum/ bersamaan dengan pemupukan sususlan dan pengemburan.

Pada varietas kentang yang berbungan sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsure hara.

Untuk pemupukan susulan diberikan pupuk Makro berupa, Urea/ ZA : 21 hari setelah tanam (hst) 300 kg/ha dan 45 hst, 150 kg/ha. SP-36 : 21 hst 250 kg/ha. KCI : 21 hst 150 kg/ha dan 45 hst 75 kg/ha. Pupuk makro diberi jarak 10 cm dari batang tanaman.

Sedangkan penyemprotan pupuk hayati BioTRIBA dilakukan pada bulan 1 selanjutnya dilakukan dengan interval 2 – 3 bulan dengan dosis 3 -4 liter/ha dengan kosentrasi 5 – 10ml/l.

Untuk pengendalian hama penyakit didasarkan melalui pengendalian hama terpadu dengan mengandalan komponen teknologi ramah lingkungan. Untuk pengendalian penyakit disarankan menggunakan Mitol 20EC, BioFungisida seperti BioTRIBA dan untuk hama seperti Buveria, Neem.