BUDIDAYA JAGUNG Semi Organik DENGAN TEKNOLOGI BIOTRIBA


Di bawah ini adalah langkah-langkah bertani jagung semi organik yang telah dipraktekkan oleh petani pengguna teknologi bio-triba. Dengan metoda ini cukup efektif dalam menekan penggunaan pupuk kimia, bahkan produksinya lebih tinggi dari budidaya jagung biasa.

Pengolahan Tanah
Pada tanah berat dengan struktur mampat pengolahan tanah dilakukan 2 kali, sedang untuk tanah ringan (porous) seperti tanah Alfisol, Regosol, Etisol, dan Oxixol, dapat dilakukan pengolahan tanah minimun, yaitu pengolahan tanah sepanjang baris tanaman atau tanpa pengolahan tanah (TOT). Untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah dapat diberi pupuk organic yang telah diolah dengan BioTRIBA sebanyak 2 ton/ha 1 – 2 minggu sebelum tanam (Baca Teknik pembuatan kompos BioTRIBA)

Cara Tanam
Cara tanam dapat dilakukan dengan 2 cara (a) ditugal dan mengikuti alur bajak atau traktor. Jarak tanaman diusahakan dengan jarak yang teratur

Populasi tanaman optimal berkisar antara 62.500 – 100.000 tanaman /ha, dengan jarak tanam (a) 75 cm x 40 cm, 2 tanaman/lubang atau (b) 75 cm x 20 cm, 1 1 tanaman/lubang.

Untuk varietas lokal pada musim penghujan jarak tanam 75 cm x 30 cm, 2 tanaman/lubang. Untuk jagung hibrida, jarak tanam 75 cm x 20 cm, 1 tanaman/lubang dapat memberikan pertumbuhan dan hasil produksi yang lebih baik.

Penanaman dapat juga dilakukan dengan sistem dua baris (double row), yaitu jarak tanam (100 cm x 50 cm) x 20 cm dengan 1 tanaman/lubang.

Sebelum benih ditugal terlebih dahulu direndam dalam BioTRIBA selama 20 – 30 menit. Untuk 1 liter BioTRIBA dapat dilarutkan dalam 20 liter air bersih, kemudiaan benih jagung direndam dalam larutan BioTRIBA tadi selama 20 – 30 menit, kemudiaan benih itu ditanam.

Pemupukan
Setelah benih jagung ditanam ditutup dengan pupuk organoTRIBA sebanyaki 5- 10 g/lobang.( 400 kg – 600kg/ha).

Pupuk an-organik yang digunakan dapat diberikan hanya 50% dari dosis anjuran. Urea 200 kg/ha, KCL 100kg/ha dan 100kg/ha.

Pemberian pupuk 100k/ha Urea, 100kg,TSP,100 kg KCL dilakukan 7 hari. Kemudiaan setelah berumur 30 – 35 hari setelah tanam di berikan Urea 100 kg/Ha.

Cara pemupukan ditugal ± 7-10 cm disekitar tanaman atau goretan (parit) yang dibuat disamping tanaman sepanjang barisan, Setelah pupuk diberikan kemudian ditutup dengan tanah.

Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan 2 kali, Penyiangan I pada umur 10 – 15 hari dan penyiangan ke II pada umur 28 – 35 hari bersamaan dengan dilakukannya pembumbunan dan pemupukan ke II..

Pengendalian Hama dan Penyakit
Kalau menggunakan varitas unggul yang tepat maka serangan Hama Penyakit akan sangat terbatas seperti BS2, Peonir, Lamuru, Srikandi Putih dll. Varitas yang tahan hama penyakit sudah banyak dipasarkan sampai pada tingkat petani. Dilakukan dengan menerapkan kaidah pengendalian hama terpadu (PHT) yang komponen-nya terdiri dari penanaman varietas tahan pengelolaan kultur teknis yang tepat dan penggunaan pestisida. organik seperti Mitol 20EC, ekstrak Nimba, Mikoria. Kalau serangan berat dapat dibantu dengan pestida sintetis..

Panen
Panen dilakukan setelah biji pada tongkol masak yang ditandai dengan terbentuknya lapisan hitam pada lembaga dan tongkol telah menguning. Panen merupakan tahap awal yang penting dari seluruh rangkaian penanganan pasca panen jagung, karena berpengaruh terhadap jumlah dan mutu hasil. Panen terlalu awal menyebabkan jumlah butir muda banyak, sehingga mutu biji dan daya simpannya rendah. Sebaliknya, terlabat panen mengakibatkan penurunan mutu dan peningkatan kehilangan hasil.

Budidaya Jagung Organik dengan Teknologi Biotriba

Standar operasional (SOP) untuk budidaya jagung organik penuh sama dengan SOP Budidaya Jagung Semi Organik. Akan tetapi yang berbeda adalah pada BAB III (Pemupukan). Pupuk yang digunakan hanya pupuk organic yaitu OrganoTRIBA dan pupuk organik yang telah diolah dengan atau dicampur dengan BioTRIBA. Pupuk OrganoTRIBA yang digunakan sebanyak 800 kg/ha sedang pupuk organik yang telah diolah dengan BioTRIBA adalah 2 ton/ha.

Untuk meningkatkan kesuburan tanah data dibantu dengan pupuk organic cair BioPORTAM. Pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu 7 hari setelah tanaman (500kg OrganoTRIBA, dan 1200 kg pupuk organikTRIBA ) dan 21 hari seteah tanam, 300 kg OrganoTRIBA + 800 kg OrganikTRIBA)